Motivasi hidup. |
Jujur saja, terkadang saya iri dengan kehidupan orang lain yang kelihatan enak dan selalu bahagia. Rasa iri dan ingin hidup enak seperti orang lain, itu mah manusiawi. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Tapi setelah dipikir ulang, ngapain juga saya ngurusin kehidupan orang lain.
Kebetulan banget hari ini aku dapat pencerahan dari seorang motivator, sebut saja namanya Abdi Suardin. Saya dapat banyak pencerahan dari Oom yang satu ini, terutama tentang menyikapi hidup bersosial yang selalu dikomentari orang lain.
Berikut ini kutipan motivasi hidup yang membuat saya sadar siapa saya ini:
1. Nggak usah pusing dengan kehidupan orang lain. Komentari sana-sini, fitnah sana-sini, dan menjelekkan kesana-kemari.
2. Bergayalah sesuai dengan kemampuanmu. Kalau nggak ada, tak usah dipaksakan. Jangan menyiksa diri kalau cuma ingin dibilang hits.
3. Nikmati hidupmu dan jadilah apa yang dirimu mau. Syukuri apa yang kamu punya dan jalani apa yang kamu inginkan.
4. Jangan dengarkan kata orang. Ingat, kamu nggak minta makan dari mereka. Hidup itu sebenarnya sederhana. Sesederhana orang lain yang begitu gampang mengomentari tentang hidup kita dalam kondisi apapun.
Di saat kamu miskin, orang lain akan berkata bahwa kamu itu pemalas. Di saat kamu kaya, orang lain akan berkata bahwa kamu itu sombong dan pelit. Di saat kamu bangkrut, orang lain akan berkata bahwa kamu itu royal dan bodoh.
Apapun kondisi kita saat ini, nggak akan bisa lepas dari komentar orang lain. Namanya juga makhluk sosial, kita yang jalani, Tuhan yang menentukan, eh orang lain yang mengomentari. Itulah hidup. Artinya kalau nggak tahan dengan komentar orang lain ya nggak usah hidup.
Jangan terlalu ambil pusing dengan omongan orang lain. Kamu nggak bisa menutup mulut mereka hanya dengan kedua tanganmu karena mereka banyak. Yang kamu bisa lakukan adalah menutup kedua telingamu dengan kedua tanganmu.
Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan tentang kamu. Akan selalu ada orang-orang yang ingin melihat kamu gagal karena mereka juga tidak bisa berhasil.
Albert Einstein mengatakan, jangan terlalu ambil pusing dengan omongan orang lain, kadang mereka punya mulut, tapi nggak punya otak. Tak usah sakit hati atau baper dengan omongan orang lain karena apapun yang kamu lakukan, kalau dia membencimu, maka sebaik apapun yang kamu perbuat akan selalu salah di mata dia. Tapi, bagi orang yang mencintaimu, apapun yang kamu lakukan, mereka akan selalu mencintaimu apa adanya.
Ingat, siapapun berhak memberikan masukan, komentar, dan berbicara apapun tentang kamu. Tapi, kamu juga berhak untuk menerima atau nggak menerima. Jangan semuanya dimasukkan pikiran dan hati. Karena pada akhirnya yang Tuhan lihat adalah apa yang kamu lakukan. Bukan apa yang mereka katakan.
Direndahkan nggak mungkin jadi sampah. Disanjung tak mungkin jadi rembulan. Maka jangan risaukan omongan orang lain. Sebab, setiap orang membacamu dengan pemahaman dan kepentingan yang berbeda-beda.
Jangan habiskan usiamu untuk menjadi apa yang orang lain inginkan. Jangan habiskan pikiranmu untuk memikirkan apa yang mereka mau. Fokuslah mengerjakan apa yang kamu mau.
Hidup kita terlalu berharga untuk mendengarkan omongan receh dari orang lain. Hiduplah dalam keinginanmu sendiri. Hiduplah untuk selalu belajar dan berbenah. Dan hiduplah untuk selalu meningkatkan kualitas iman kita masing-masing.
Seberapa hebat kamu nanti, tetap akan ada omongan yang akan menjatuhkan kamu. Biasa saja, karena itulah hidup. Bertumbuhlah, kalau tidak suka jangan lihat. Kalau tidak tahu jangan bicara. Kalau tidak peduli, jangan menghakimi. Kalau tidak bisa memiliki, jangan membenci.
Percaya kata hatimu, bukan kata orang lain. Lakukan apa yang menurutmu benar, bukan yang menurut orang lain benar. Jadilah apa adanya kamu. Lebih baik dibenci karena menjadi diri sendiri, daripada harus dipuji tapi selalu menjadi orang lain.
Kutipan ini sengaja disimpan di blog ini untuk memotivasi hidup saya sendiri. Kalau sekiranya bermanfaat buat kalian yang membaca, ya alhamdulillah.
Terimakasih motivasinya❤
BalasHapus