Berada di Fase ini Bisa Bikin Kamu Galau

Berada di Fase ini Bisa Bikin Kamu Galau


Di usia 20-an merupakan fase hidup yang punya tantangan tersendiri. Kita menginjak usia di mana kita beralih dari remaja menuju dewasa. Ekspektasi terlalu tinggi dan tanggung jawab yang dibebankan ke pundakmu pasti terasa lebih berat daripada sebelumnya.


Untuk Fase ini disebut dengan quarter life crisis yang merupakan suatu kondisi krisis diri pada usia kisaran 25 tahun. Orang yang ada dalam fase ini akan mengalami kondisi krisis emosional yang melibatkan perasaan seperti depresi, frustrasi, terjebak pada kecemasan yang tidak ada ujungnya, tidak bahagia, bingung, ketakutan, dan merasa sulit untuk keluar dari emosi-emosi tersebut.


Orang yang berada dalam krisis ini akan kehilangan motivasi hidup, merasa gagal, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan makna hidup. Bahkan dalam kondisi ekstrem, mereka akan mengucilkan diri sendiri dan menarik diri dari pergaulan. Fase transisi ini memang cukup sulit bagi sebagian orang karena munculnya berbagai macam masalah kehidupan seperti percintaan, karir, keluarga, maupun hal finansial.


Penyebab paling mendasar yang menimbulkan quarter life crisis adalah tuntutan untuk lebih dewasa dalam menentukan arah tujuan hidup dengan tanggung jawab yang besar. Banyak pertanyaan yang ada di kepala mereka. Aku harus melakukan apa? Pilihan aku tepat nggak ya? Sebenarnya aku mau apa? Kenapa dia lebih sukses daripada aku? Hidupku buat apa? 


Itu adalah beberapa pertanyaan yang sering kamu lontarkan ketika terjebak dalam ketakutan terhadap diri sendiri. Menurut peneliti dan pemateri psikologi dari University dari Greenwich London Dr Oliver Robinson ada 4 fase dalam quarter life crisis:

1. Perasaan terjebak dalam situasi entah itu pekerjaan hubungan atau lainnya.

2. Harapan bahwa akan muncul sebuah perubahan dalam hidup.

3. Mulai membangun kembali hidup yang baru.

4. Mengukuhkan komitmen seputar aspirasi, motivasi, dan tujuan.


Banyak orang terjebak di fase pertama yang lamanya tergantung dari cara kita menyikapi situasi tersebut. Kita jangan berlama-lama berada dalam kondisi krisis emosi yang bisa menghambat kita untuk naik ke fase berikutnya atau yang lebih tepat disebut proses mengejar mimpi-mimpi kita di fase-fase berikutnya.


Ada beberapa cara supaya kita bisa menghadapi quarter life crisis:


1. Bersabar dalam proses

Diri manusia sudah memiliki jatah dan rezeki masing-masing. Semua tergantung usaha dan konsisten dalam mencapai proses dan jangka waktu mencapainya juga berbeda beda karena semua orang punya timeline hidup masing-masing.


Kamu bukan manusia yang sempurna. Tapi, manusia yang sedang mencoba untuk menjadi lebih baik untuk diri kamu sendiri dan mencoba berbagai opsi untuk hasil yang terbaik. Jika belum waktunya untuk berhasil maka bersabarlah. Bersabar itu bukan pasrah. Tapi, biarkan dan buka diri kamu untuk melakukan hal terbaik sebisa mungkin kamu dan mengharapkan hasil yang terbaik.


2. Lakukan hal yang membuat kamu nyaman.

Dalam fase transisi itu memang akan sangat menguras emosi. Kamu disarankan untuk melakukan hal hal yang membuat kamu nyaman. Mendengarkan musik, olahraga untuk meningkatkan mood, baca buku-buku supaya bisa menambah motivasi.


Jangan memaksakan diri untuk melakukan hal yang sekiranya tidak membuat kamu nyaman. Hal yang kamu butuhkan saat ini adalah ketenangan dan keyakinan bahwa kamu akan baik-baik saja.


3. Jauhkan diri dari orang-orang yang memberikan dampak negatif

Dalam hidup, selain rasa nyaman kamu butuh dikelilingi oleh orang-orang yang memberikan kamu hawa positif. Pintar-pintarlah bergaul, jangan sampai kamu terjerumus dalam pergaulan yang akan memperkeruh suasana hati kamu. Pertemanan ini harusnya positif dan saling membangun, bukan merugikan dan merusak ketenangan pikiran kamu.


4. Cari hobi yang mengurangi stres dan lebih bahagia

Punya aktivitas kegemaran atau hobi itu bukan hanya berguna untuk menghilangkan penat tapi ternyata itu bisa membuat hidup kita menjadi lebih sehat. Kalau kita melakukan hobi bisa membuat hidup kita jauh lebih sehat, sehingga kita menjauh dari segala macam penyakit.


5. Jangan bandingkan diri kamu dengan orang lain

Kamu bisa melihat kesuksesan orang lain sebagai motivasi untuk memacu semangat. Tapi, tidak untuk menjadikanmu terpuruk karena kamu merasa kurang sukses. Jalan dan cerita hidup masing-masing orang itu berbeda. Fokus pada tujuan serta progres kita dan nikmati prosesnya.


6. Bersyukur dengan peringkat kamu hari ini

Untuk mendapatkan ketenangan batin, kita wajib bersyukur dengan apa yang kita capai di hari ini. Bersyukur tidak perlu menunggu hasil yang besar karena ada banyak hal kecil yang membuat kamu hebat. Kamu patut bersyukur untuk hal itu, bersyukur juga untuk sandang, pangan, papan, yang masih tercukupi sampai hari ini.


7. Hiduplah di masa sekarang 

Hindari untuk berpikir seandainya, jikalau, mungkin, meskipun, karena itu hanya akan membuat kamu menyesal. Keputusan yang sudah kamu buat masa lalu tidak bisa diubah. Fokuslah pada hari ini dan masa depan. Masa lalu untuk direfleksikan dan dievaluasi sehingga kamu bisa lebih berdamai dengan diri sendiri.


8. Berbagi dan menjadi manfaat bagi orang lain 

Salah satu hal yang membuat kita bisa merasa lebih berarti adalah pengakuan dari orang-orang di sekitar kita. Pengakuan tersebut dimulai dari ucapan terima kasih, syukur, ungkapan sayang, dan lain sebagainya.


Akan ada kebahagiaan tersendiri ketika kita melihat orang tua kita tersenyum. Membantu teman-teman kita sedang kesulitan, berbagi makanan kepada orang yang membutuhkan, dengan begitu pikiran yang mengatakan bahwa kamu orang tidak berguna itu akan terbantahkan.


9. Berdoa dan berserah diri 

Kita semua adalah manusia yang diwajibkan berusaha dan setelah itu kita berserah diri. Kita tidak akan mampu melakukan apapun tanpa ada campur tangan dari yang di atas. Berserah diri atas hasil akhir pada Tuhan akan membuat pikiran dan jiwa kita menjadi tenang. Rencana Tuhan pasti akan selalu indah dan tepat buat kita.


10. Temukan motivasi

Motivasi bisa didapat dari mana saja baik dari teman, buku film, maupun bergabung di komunitas-komunitas atau di kajian-kajian. Dengan berkumpul bersama teman-teman yang positif, membaca hal-hal yang positif, menonton film-film yang positif, itu akan membuat kita punya semangat serta jiwa sosial kita akan terpacu untuk maju dan tidak terpuruk dalam krisis emosi di fase quarter live krisis kita.


Itulah tadi 10 hal yang harus kita lakukan supaya tidak terjebak dalam quarter life crisis. Mohon maaf, bukan bermaksud menggurui. Artikel ini hanya untuk memotivasi diri sendiri yang bisa dibaca disaat hati saya sedang galau.

Terima kasih atas kunjungannya